Hari ini melalui status fb Nisa, aku diingatkan
kalo kepergianmu sudah sebulan, adek cantik. Hmm...rasanya begitu cepat yaa.
Sepertinya baru kemarin kau masih tersenyum manis di hadapanku, tertawa riang
disertai celotehanmu yang wagu, dan tiba-tiba kamu pergi, tanpa firasat
ataupun pesan apapun. Dan sebulan ini, rasanya bukan waktu yang singkat untuk
menguatkan hati, mengingatkan diri akan kepergianmu, dan menahan air mata untuk
tak jatuh lagi. Rasanya sangat sulit. Hanya sekedar membaca atau mendengar
namamu saja hati ini masih bergetar hebat, seakan tak mampu menambal lubang
atas luka kepergianmu.
Adek
cantik, maaf ya hari ini nangis lagi inget kamu. Aku berusaha nahan air mataku
biar nggak tumpah, tapi nyatanya mataku tetap belum mampu membendung air di
dalamnya ketika koneksi otakku mengarah kepadamu. Hari ini tadi aku ketemu
Toki/Fitri di kampus. Dia menitipkan beberapa buku untuk adek-adek TPA. Katanya
ini hasil PKM-M nya, dan dia udah janji ngasih buat TPA ke kamu dulu. Ah adek,
kamu emang selalu perhatian ke TPA. Maaf yaa jika program perpus rancanganmu
itu belum bisa kami selesaikan sekarang.
Beberapa
hari yang lalu aku, Toki, dan Cicun duduk di depan foto copyan kampus. Kami
bertiga berbicara tentang kamu. Senyummu, semangatmu, aktivitasmu, nasehatmu,
dan semuanya tentang kamu. Kami bertiga tahu, masing-masing dari kami menahan
rasa rindu padamu. Kami sama-sama tahu batin kami masih terluka atas kepergianmu. Mungkin dengan bercerita dan
berdoa untukmu, menjadi cara kami dalam menebus rasa rindu ini.
Adek
cantik, kamu tau kan 2 minggu yang lalu kita rapat pleno?? Rapat yang
seharusnya dilaksanakan tanggal 29 Oktober, tepat 2 hari setelah kepergianmu.
Kepergianmu yang mendadak memukul batin kami sehingga kami memutuskan
memundurkan waktu pelaksanaan rapat pleno. Maaf adek cantik, kami bukan
menjadikanmu alasan. Tapi kami sama-sama tahu, batin kami akan tidak kuat untuk
melaksanakan kegiatan ini di tengah duka hati yang mendalam. Di rapat pleno
yang diundur itu pun kami masih tak kuat ketika Ida perlahan-lahan menyebutkan
namamu dalam lembar LPJ nya. Aku masih tak kuasa menahan tangis, meskipun
sebelumnya aku sudah sempat manangis sendirian di kamar Tama saat mengoreksi
LPJ Ida.
Adek,
mungkin kamu melihat kami dari atas sana. Aku yakin kamu menyemangati kami di
tengah kehadiranmu yang tak terlihat namun kami rasakan. Aku merasa kamu selalu
hadir di tengah kami. Semangatmu yang tak pernah mati selalu hidup di hati dan
pikiran kami. Mungkin kamu melihat juga, air mata jatuh dari sepasang mata kami
ketika namamu disebutkan. Maaf adek, kami tidak bermaksud membebanimu, tapi
batin kami mungkin masih terasa perih. Semoga setelah ini tak ada lagi air mata
kami yang tertetes, karena kami tahu kau sudah bahagia disana. Maaf ya adek,
setelah hari itu aku belum sempat mengunjungi “rumah baru” mu. Padahal setiap
melintasinya aku selalu berpaling ke arah itu.
Oya
adek, Putri nyalon Ketum Himagara lho, keren yaa. Kemarin aku, Arfi, Nana, Nina
dan Ayu A.N udah nempel-nempel poster foto dan visi misi Putri di FISIP. Kami
semangat banget, sampai yang ngeliatin pada heran dan akhirnya mampir ngliat
poster itu. Pemotretan Putri buat posternya aja sampai dilakuin di Balekambang
ditemani kami rame-rame lho. Kami juga berencana membuat poster yang gede
banget, lebih gede dari punya Cicun dan kampanye Partai KITA dulu. Rencananya
sih mau dipasang di dinding Gedung 3 itu, dari gedung Teater Sopo sampai ke
bawah, biar semua orang bisa lihat. Keren kan?? Aku yakin kalau kami masih
disini, kamu pasti seneng banget dan ikut heboh. Kamu pasti jadi yang paling
semangat nyemangatin Putri. Kalian kan deket banget. Tapi aku yakin, meskipun
kamu jauh disana pun, kami akan terus nyemangatin Putri dan kami disini. Semoga
Putri menang yaa...
Adek,
udah dulu yaa ceritanya. Aku mau ngerjain skripsiku dulu. Kan dulu kamu selalu
bilang ke aku “Semangat mbak ngerjain skripsinya, biar cepet selesai dan lulus.
Ntar aku dateng pas wisudamu”. Meskipun kau tidak bisa datang pas wisudaanku
nanti, tapi aku tidak akan pernah lupa kata-kata penyemangatmu itu. Trimakasih
adek. Selalu tersenyum dan bahagia di atas sana yaa. Allah dan kami semua
menyayangimu.
Special for Ria
melalui tulisan ini aku becerita padamu dek
kami akan selalu rindu dan rindu padamu...