Dear kamu
Ijinkan aku menulis
lagi tentang kamu yaa...
Semoga ini tulisan
terakhirku tentang kamu
Aku hanya ingin
menulis sedikit tentang kamu di tulisan ini
Ya, kamu...
Sumber inspirasiku
selama ini. Tahukah kau, begitu banyak tulisanku yang bercerita tentangmu??
cerita, cerpen, bahkan puisi yang terlahir dari tarian jari-jariku diatas
keyboard laptop semua adalah tentangmu. Ahhh, kau tak mungkin tau, karna aku
tak pernah sedikitpun menunjukkannya padamu.
Apakah kau juga tahu
bagaimana aku bisa menjadi aku yang sekarang?? menjadi aku yang sampai di tahap
sekarang ini?? Ya, sekali lagi karena kamu. Sekali lagi, kamu adalah
motivatorku. Mesin penggerak semangatku. Sering setiap kali aku hampir jatuh,
dan ingin menyerah. Tapi setiap aku mengingatmu, tubuh dan otakku seperti mendapat
suntikan suplemen. Langsung grennngggg gitu hehehe...
Hmm...kau mengajariku
banyak hal. Kau tau, betapa egoisnya aku dulu?? aku tak pernah mau minta maaf
ke orang atas kesalahanku. Tapi semenjak mengenalmu, aku bisa lancar
mengucapkan maaf dalam berbagai bahasa (lebay) jika aku melakukan kesalahan
kepada orang lain. Kamu hebat yaa?? Kamu juga orang yang mengajariku untuk
bersikap dewasa (entah kau menyadarinya atau tidak) di tengah-tengah sifat
kekanak-kanakanku.
Kau juga pintar dan
bijak. Itulah yang selalu aku kagumi darimu. Mungkin terlalu banyak kelebihan
yang menutupi kekuranganmu di mataku. Kalo kata Ipank “apapun yang kau
lakukan, baik dan buruk bagiku tetap indah” (eh malah nyanyi). Sudah ah,
nanti kau jadi semakin ge-er :D
Oya, aku sangat suka senyum dan matamu lho. Senyummu manis. Dan matamu lucu. Indah sekali jika melihat keduanya bersatu padu, membentuk harmoni yang indah di wajahmu (eh). Kau juga jago bola. 1 nilai plus dimataku jika seorang cowok pintar bermain bola. Setiap kau main bola, aku sangat ingin merekamnya, tapi aku terlalu malu untuk melakukannya. Dan akhirnya aku memilih merekamnya dalam otakku. Maaf jika aku terlalu banyak memujimu. Tak kusangka jari jemariku lebih fasih menceritakan segala hal baik tentangmu, daripada merangkai kata tentang keburukanmu. Maaf yaa...
Hmm...kau masih
ingat tidak pertemuan kita pertama kali?? Aku mengabaikanmu saat itu. Tak
pernah kusangka di pertemuan-pertemuan selanjutnya setelah itu, aku justru
merangkai mimpi tentangmu. Jatuh cinta pada pandangan pertama?? oh tidak, aku
menyangkal keras hal itu. Karna nyatanya aku tak pernah jatuh cinta padamu
ketika kita berjumpa pertama kali. Aku jatuh cinta pada pertemuan ketiga
denganmu. Oke2, aku tak tau pasti pada pertemuan ke berapa aku jatuh cinta
padamu. Dan bagaimana aku bisa mencintaimu. Saat itu bagiku itu semua tak
penting. Aku cukup tau bahwa “AKU JATUH CINTA PADAMU” meskipun pada awalnya aku
didera keraguan hebat apakah perasaan ini benar.
Yak, selanjutnya apa
yang kulakukan?? Yap, selayaknya seseorang yang sedang jatuh cinta yang selalu
mencari cara untuk dekat dengan orang yang dicintainya. But, what must i
doing?? Aku tak punya jalan untuk mendekatimu. Yap, aku pasarah saja. Dan
tiba-tiba kesempatan itu datang, sesuatu yang tidak pernah aku tertarik dan
rencanakan. Dari situlah sepertinya Allah memberi jalan untukku mendekatimu. Ku
biarkan semuanya mengalir begitu saja. Ku nikmati momen-momen saat aku bisa
melihatmu, mendekatimu, dan mengenalmu lebih jauh. Begitulah, dan aku bahagia.
Emmm...tak terasa
yaa hampir 4 tahun kita kenal. Aku masih begitu ingat awal perkenalan kita,
tempat-tempat yang pernah kita kunjungi, wangimu, bahkan nasehat-nasehat
bijakmu. Sekali lagi maaf, jika aku masih mengingat detil-detil tentangmu.
Sepertinya otakku menjadi memori yang hebat dalam menyimpan file-file tentangmu
di folder yang rapi.
4 tahun, begitu
banyak bahagia dan sedih menghampiri kita. Menggoncang hati dan perasaan kita.
Ups, maaf. Maksudku hati dan perasaanku. Karena nyatanya memang tak pernah
tercipta “KITA” diantara kita. Yang ada hanya aku dan kamu.
Selama ini, sudah
cukupkah aku mengenalmu?? sudah cukupkah kau mengenalku?? hanya aku dan kamu
masing-masing yang mampu menjawabnya. Oya, dalam masa 4 tahun itu aku pada
akhirnya tau kalo hatimu sudah ada pemiliknya. Sedih??iya sakit??iya. Tapi aku
bahagia, karena aku tau dia adalah wanita terbaik untukmu. Dia cantik, pintar,
dan baik. Setidaknya aku tenang karena ada wanita yang tepat yang menyayangimu J
Sudah ah, terlalu
banyak aku menceritakan tentang aku dan kamu. Waktunya kembali ke topik awal,
kamu. Oya,sebentar lagi kamu wisuda yaa?? kuharap tahun ini kamu bisa
menyandang gelar sarjana. Mmmm...tapi aku minta maaf. Aku tak akan datang di
hari kau tersenyum bahagia sambil membawa toga. Jangan kecewa yaa...Aku tak
datang bukan karena aku tak mau tapi aku hanya takut aku belum sanggup
melihatmu berdiri berfoto bersama wanita lain. Aku melankolis yaa hehe...
Sudah ah ceritanya
tentang kamu. Tadi kan aku janji cuma mau nulis sedikit.
Aku mendoakan semoga
kamu selalu dilindungiNya, disukseskan dalam meraih cita-cita, dan diberi
kebahagiaan bersamanya. Doakan aku juga ya agar bahagia dengan ia yang telah
disiapkanNya untukku (walopun masih abstrak :D). Semoga nanti ketika kita
diberi kesempatan bertemu lagi olehNya, kita mampu tersenyum dan menceritakan
kehidupan masing-masing yang bahagia J
Mmmm...rasanya tak
pernah sebahagia ini menuliskan cerita tentangmu J
Sebelum mengakhiri
tulisan ini, ijinkan aku menyanyikan sebait lagu
Biarkan kini ku
berdiri melawan waktu
Tuk melupakanmu
(tapi aku nyanyinya
sambil senyum lhoo...)
Oke, fine.cerita
tentangmu berakhir disini. Good bye dan selamat berbahagia yaa...
Salam hangat
dari aku yang pernah
memimpikanmu
No comments:
Post a Comment