Tuesday, November 27, 2012

Still Remembering You, Still Missing You, Still Loving You



Hari ini melalui status fb Nisa, aku diingatkan kalo kepergianmu sudah sebulan, adek cantik. Hmm...rasanya begitu cepat yaa. Sepertinya baru kemarin kau masih tersenyum manis di hadapanku, tertawa riang disertai celotehanmu yang wagu, dan tiba-tiba kamu pergi, tanpa firasat ataupun pesan apapun. Dan sebulan ini, rasanya bukan waktu yang singkat untuk menguatkan hati, mengingatkan diri akan kepergianmu, dan menahan air mata untuk tak jatuh lagi. Rasanya sangat sulit. Hanya sekedar membaca atau mendengar namamu saja hati ini masih bergetar hebat, seakan tak mampu menambal lubang atas luka kepergianmu.
          Adek cantik, maaf ya hari ini nangis lagi inget kamu. Aku berusaha nahan air mataku biar nggak tumpah, tapi nyatanya mataku tetap belum mampu membendung air di dalamnya ketika koneksi otakku mengarah kepadamu. Hari ini tadi aku ketemu Toki/Fitri di kampus. Dia menitipkan beberapa buku untuk adek-adek TPA. Katanya ini hasil PKM-M nya, dan dia udah janji ngasih buat TPA ke kamu dulu. Ah adek, kamu emang selalu perhatian ke TPA. Maaf yaa jika program perpus rancanganmu itu belum bisa kami selesaikan sekarang.
          Beberapa hari yang lalu aku, Toki, dan Cicun duduk di depan foto copyan kampus. Kami bertiga berbicara tentang kamu. Senyummu, semangatmu, aktivitasmu, nasehatmu, dan semuanya tentang kamu. Kami bertiga tahu, masing-masing dari kami menahan rasa rindu padamu. Kami sama-sama tahu batin kami masih terluka atas  kepergianmu. Mungkin dengan bercerita dan berdoa untukmu, menjadi cara kami dalam menebus rasa rindu ini.
          Adek cantik, kamu tau kan 2 minggu yang lalu kita rapat pleno?? Rapat yang seharusnya dilaksanakan tanggal 29 Oktober, tepat 2 hari setelah kepergianmu. Kepergianmu yang mendadak memukul batin kami sehingga kami memutuskan memundurkan waktu pelaksanaan rapat pleno. Maaf adek cantik, kami bukan menjadikanmu alasan. Tapi kami sama-sama tahu, batin kami akan tidak kuat untuk melaksanakan kegiatan ini di tengah duka hati yang mendalam. Di rapat pleno yang diundur itu pun kami masih tak kuat ketika Ida perlahan-lahan menyebutkan namamu dalam lembar LPJ nya. Aku masih tak kuasa menahan tangis, meskipun sebelumnya aku sudah sempat manangis sendirian di kamar Tama saat mengoreksi LPJ Ida.
          Adek, mungkin kamu melihat kami dari atas sana. Aku yakin kamu menyemangati kami di tengah kehadiranmu yang tak terlihat namun kami rasakan. Aku merasa kamu selalu hadir di tengah kami. Semangatmu yang tak pernah mati selalu hidup di hati dan pikiran kami. Mungkin kamu melihat juga, air mata jatuh dari sepasang mata kami ketika namamu disebutkan. Maaf adek, kami tidak bermaksud membebanimu, tapi batin kami mungkin masih terasa perih. Semoga setelah ini tak ada lagi air mata kami yang tertetes, karena kami tahu kau sudah bahagia disana. Maaf ya adek, setelah hari itu aku belum sempat mengunjungi “rumah baru” mu. Padahal setiap melintasinya aku selalu berpaling ke arah itu.
          Oya adek, Putri nyalon Ketum Himagara lho, keren yaa. Kemarin aku, Arfi, Nana, Nina dan Ayu A.N udah nempel-nempel poster foto dan visi misi Putri di FISIP. Kami semangat banget, sampai yang ngeliatin pada heran dan akhirnya mampir ngliat poster itu. Pemotretan Putri buat posternya aja sampai dilakuin di Balekambang ditemani kami rame-rame lho. Kami juga berencana membuat poster yang gede banget, lebih gede dari punya Cicun dan kampanye Partai KITA dulu. Rencananya sih mau dipasang di dinding Gedung 3 itu, dari gedung Teater Sopo sampai ke bawah, biar semua orang bisa lihat. Keren kan?? Aku yakin kalau kami masih disini, kamu pasti seneng banget dan ikut heboh. Kamu pasti jadi yang paling semangat nyemangatin Putri. Kalian kan deket banget. Tapi aku yakin, meskipun kamu jauh disana pun, kami akan terus nyemangatin Putri dan kami disini. Semoga Putri menang yaa...
          Adek, udah dulu yaa ceritanya. Aku mau ngerjain skripsiku dulu. Kan dulu kamu selalu bilang ke aku “Semangat mbak ngerjain skripsinya, biar cepet selesai dan lulus. Ntar aku dateng pas wisudamu”. Meskipun kau tidak bisa datang pas wisudaanku nanti, tapi aku tidak akan pernah lupa kata-kata penyemangatmu itu. Trimakasih adek. Selalu tersenyum dan bahagia di atas sana yaa. Allah dan kami semua menyayangimu.


Special for Ria
melalui tulisan ini aku becerita padamu dek
kami akan selalu rindu dan rindu padamu...