Monday, May 7, 2012

83 Tahun Sumpah Pemuda, Kemana Pemuda Kita??



Bukan tulisan yang penting, tidak berdasarkan referensi ilmiah. Hanya mencoba menuangkan kerisauan hati pada selembar kertas, dan agar menjadi refleksi terhadap diri sendiri
Hari ini 83 tahun peringatan sumpah pemuda. 83 kali janji sumpah pemuda dikumandangkan. Mungkin kita sudah hafal, bahkan bosan mendengar bunyi kata-katanya. Menilik sebentar sejarah bangsa kita, 83 tahun lalu pemuda-pemuda bangsa kita berkumpul, mengucapkan sumpah yang merupakan bukti nasionalisme dan rasa cinta mereka terhadap bangsa Indonesia. Mari kita bandingkan dengan kondisi pemuda kita sekarang. Jumlah pemuda Indonesia sekarang tak kalah banyak dengan jumlah pemuda saat itu. Malah mungkin jauh lebih banyak. Namun dimana pemuda-pemuda kita di saat kondisi bangsa semakin terpuruk seperti sekarang??
Memang tak dapat dipungkiri peran para pemuda bagi bangsanya. Ketika kita mengingat perisitiwa Reformasi pada Mei 1998, kita ingat saat itu para pemuda kita yang pemberani lah yang berhasil menggulingkan pemerintahan Soeharto setelah berkuasa selama 32 tahun. Bahkan presiden pertama kita, Soekarno pernah berkata “Beri aku 10 pemuda maka aku akan mengoncangkan dunia”. Ini membuktikan betapa luar biasanya peran pemuda. Pemuda selalu diharapkan jadi agent of change, garda terdepan dalam membela rakyatnya. Namun jika kita lihat kondisi pemuda Indonesia sekarang, sangat jauh dari apa yang diharapkan. Para pemuda sekarang justru terlena oleh berbagai kemewahan yang dinikmatinya sehingga mereka lupa dengan peran dan tanggung jawabnya yang sebenarnya.
Dahulu para pemuda memiliki 1 musuh yang sama, yaitu penjajah. Para pemuda bergabung jadi 1 menggalang kekuatan untuk mengusir penjajah dari tanah air tercinta. Namun sekarang para pemuda menghadapi musuh yang berasal dari dirinya sendiri. Kemalasan, sikap apatis, egois dan berbagai hal negatif lain mendera para pemuda. Selain itu para pemuda masih memiliki musuh yang sama, penjajah, namun penjajah yang berasal dari negerinya sendiri. Penjajah yang bersorak gembira di atas penderitaan bangsanya sendiri.
Sejak peristiwa Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928, banyak bermunculan organisasi-organisasi pemuda. Pada awalnya organisasi-organisasi pemuda tersebut memiliki tujuan mulia yang sama, memperjuangkan nasib rakyat Indonesia yang masih terpuruk dalam ketidaksejahteraan. Namun jika kita lihat kondisi organisasi pemuda sekarang, semakin banyak organisasi pemuda yang bermunculan, namun mereka tidak lagi memperjuangkan hal yang sama. Tiap-tiap organisasi berdiri di atas kepentingannya masing-masing. Bahkan tak jarang justru terjadi perseteruan di antara organisasi-organisasi tersebut. Seringkali antar organisasi itu saling menjatuhkan satu sama lain. Lalu untuk apa mereka ada?? Nasib rakyat yang mana yang ingin mereka perjuangkan jika mereka sibuk untuk saling menjatuhkan satu sama lain??
Terkadang muncul dalam benak ini, kenapa organisasi-organisasi pemuda tersebut tidak bergabung jadi 1 saja, lalu bersama-sama berjuang dengan cara yang sama untuk memperjuangkan kesejahteraan rakyat??tidak peduli berbeda suku, agama, ras, partai, atau apapun, tapi kita tetap merupakan pemuda Indonesia, yang punya tanggung jawab untuk memperjuangkan nasib rakyat Indonesia. Masa depan bangsa ini nantinya ada di tangan kita. Kalau bukan kita sendiri yang merubah nasib bangsa kita, lalu siapa lagi?? Majulah pemuda Indonesia.
(ditulis pada 28 Okt 2011)

No comments:

Post a Comment