Sunday, January 20, 2013

Setumpuk Rindu untuk Psikiater Cinta



Hey, psikiater cinta ku, semoga kamu berkenan membaca suratku ini...

Apa kabar kamu??

Mungkin kau bingung kenapa aku memanggilmu psikiater cinta. Kau ingat?? itu “profesi sampingan” yang kau sebutkan, saat aku menanyakan alasanmu sering muncul pagi-pagi di dunia maya. Dan aku suka memanggilmu dengan sebutan itu. Kau tak marah kan??

Kau tau alasanku menanyakan kabarmu?? mungkin pertanyaan yang klasik, apalagi dari orang yang sering mengobrol denganmu. Yak, kita memang sering mengobrol lewat dunia maya. Duduk di depan layar komputer masing-masing, mengobrolkan apapun yang kita mau, seakan kita sedang berhadap-hadapan. Oya, pertanyaanmu yang tadi belum terjawab yaa?? alasanku adalah aku sudah lama tak melihat namamu muncul di layar komputerku. Sekitar seminggu an kayaknya. Juga tidak ada status yang bertambah saat aku kepo akunmu. Kau tau, aku sangat khawatir tentang keadaanmu. Kau sehat-sehat saja kan?? Aku selalu takut terjadi apa-apa padamu. Apalagi saat aku melihat berita di tv kalo kota Bandung juga dilanda banjir seperti Jakarta. Tapi kosmu tidak kebanjiran kan?? Semoga memang tidak. Aku selalu berusaha menepis pikiran burukku dengan mengatakan mungkin saja kau sedang banyak pekerjaan ata proyek-proyek yang harus kau selesaikan.

Psikiater cinta, aku kangen padamu. Aku kangen duduk berjam-jam di depan layar komputerku hanya untuk mengobrol denganmu. Aku kangen mengobrolkan banyak hal denganmu, tentang novel, aturan agama, kuliah, semuanya. Aku kangen menceritakan semua masalah dan beban pikiranku padamu. Aku kangen semua nasehat dan kata-katamu yang menyejukkan untukku. Aku kangen kamu selalu ngingetin aku buat sholat Dhuha. Ah, sepertinya aku kangen semuanya tentangmu. Kamu kangen aku tidak?? ah mungkin tidak kan yaa. Aku sepertinya terlalu PeDe menanyakan ini padamu hehe...

Psikiater cinta, kamu ingat nggak sejak kapan kita dekat melalui dunia maya?? Aku berterimakasih sekali kepada penemu internet, karena lewat media itu kita dapat kembali bertemu dan akhirnya dekat. Dekat menurutku, entah pandanganmu, semoga sama J. Pak psikiater, aku kangen sekali bertemu denganmu di dunia nyata. Seperti apa ya kamu sekarang?? benarkah tambah ganteng seperti katamu?? ataukah masih imut seperti jaman kita masih berseragam putih abu-abu dulu?? yang pasti kamu tambah alim yaa. Nanti kalau suatu saat kita bertemu lagi di dunia nyata, kamu jangan kaget melihat perubahanku yaa J

Sudah ah, sepertinya suratku sudah terlalu panjang, dan mungkin kamu jadi malas membacanya. Aku sudah menyampaikan seluruh rinduku padamu. Semoga kamu tidak marah yaa?? Oya, cepatlah online lagi yaa. Aku mau menceritakan masalahku padamu nih...tapi kamu jangan pernah bosan mendengarkan keluh kesahku.

Sudah dulu yaa, kapan-kapan aku tulis surat untukmu lagi. Daa...

Dari aku,
yang selalu suka memanggilmu psikiater cinta J

No comments:

Post a Comment