Hey, psikiater cinta ku, semoga kamu berkenan
membaca suratku ini...
Apa kabar kamu??
Mungkin kau bingung kenapa aku memanggilmu
psikiater cinta. Kau ingat?? itu “profesi sampingan” yang kau sebutkan, saat
aku menanyakan alasanmu sering muncul pagi-pagi di dunia maya. Dan aku suka
memanggilmu dengan sebutan itu. Kau tak marah kan??
Kau tau alasanku menanyakan kabarmu?? mungkin
pertanyaan yang klasik, apalagi dari orang yang sering mengobrol denganmu. Yak,
kita memang sering mengobrol lewat dunia maya. Duduk di depan layar komputer
masing-masing, mengobrolkan apapun yang kita mau, seakan kita sedang
berhadap-hadapan. Oya, pertanyaanmu yang tadi belum terjawab yaa?? alasanku adalah
aku sudah lama tak melihat namamu muncul di layar komputerku. Sekitar seminggu
an kayaknya. Juga tidak ada status yang bertambah saat aku kepo akunmu. Kau
tau, aku sangat khawatir tentang keadaanmu. Kau sehat-sehat saja kan?? Aku
selalu takut terjadi apa-apa padamu. Apalagi saat aku melihat berita di tv kalo
kota Bandung juga dilanda banjir seperti Jakarta. Tapi kosmu tidak kebanjiran
kan?? Semoga memang tidak. Aku selalu berusaha menepis pikiran burukku dengan
mengatakan mungkin saja kau sedang banyak pekerjaan ata proyek-proyek yang
harus kau selesaikan.
Psikiater cinta, aku kangen padamu. Aku kangen
duduk berjam-jam di depan layar komputerku hanya untuk mengobrol denganmu. Aku
kangen mengobrolkan banyak hal denganmu, tentang novel, aturan agama, kuliah,
semuanya. Aku kangen menceritakan semua masalah dan beban pikiranku padamu. Aku
kangen semua nasehat dan kata-katamu yang menyejukkan untukku. Aku kangen kamu
selalu ngingetin aku buat sholat Dhuha. Ah, sepertinya aku kangen semuanya
tentangmu. Kamu kangen aku tidak?? ah mungkin tidak kan yaa. Aku sepertinya
terlalu PeDe menanyakan ini padamu hehe...
Psikiater cinta, kamu ingat nggak sejak kapan kita
dekat melalui dunia maya?? Aku berterimakasih sekali kepada penemu internet,
karena lewat media itu kita dapat kembali bertemu dan akhirnya dekat. Dekat
menurutku, entah pandanganmu, semoga sama J.
Pak psikiater, aku kangen sekali bertemu denganmu di dunia nyata. Seperti apa
ya kamu sekarang?? benarkah tambah ganteng seperti katamu?? ataukah masih imut
seperti jaman kita masih berseragam putih abu-abu dulu?? yang pasti kamu tambah
alim yaa. Nanti kalau suatu saat kita bertemu lagi di dunia nyata, kamu jangan
kaget melihat perubahanku yaa J
Sudah ah, sepertinya suratku sudah terlalu panjang,
dan mungkin kamu jadi malas membacanya. Aku sudah menyampaikan seluruh rinduku
padamu. Semoga kamu tidak marah yaa?? Oya, cepatlah online lagi yaa. Aku
mau menceritakan masalahku padamu nih...tapi kamu jangan pernah bosan
mendengarkan keluh kesahku.
Sudah dulu yaa, kapan-kapan aku tulis surat untukmu
lagi. Daa...
Dari aku,
yang selalu suka memanggilmu psikiater cinta J
No comments:
Post a Comment