Wednesday, August 8, 2012

Dia – Part 1


Entah mengapa, semenjak pertemuan yang tak direncanakan kita malam ini, aku gelisah. Sepulangku ke kos, berusaha ku pejamkan mataku. Tak bisa. Ada rasa tak tenang di hati ini. Kunyalakan laptop, tancapkan modem, berselancar di dunia maya, tetap tak tenangkan otakku. Kembali berbaring, ku tatap langit-langit kamarku yang sepi. Sekonyong-konyong bayanganmu melintas. Kembali ku pejamkan mataku, berharap tidur membuatku tak lagi mengingat dirimu. Tapi justru semakin parah. Bayanganmu justru semakin sering berkelebat. Ahhh...kesalllll. Ku buka mataku. Teringat kembali semua kenangan yang pernah tercipta di antara kita. Kenangan yang mungkin hanya aku yang mengingatnya. Awal perkenalan kita kembali membayang.
          Kau ingat saat awal perkenalan kita dulu?? Saat aku masih menjadi seorang gadis polos, datang ke universitas ini bersama ibu dan seorang kenalanku untuk daftar ulang. Kau tiba-tiba datang, menebak jurusanku, dan memberikan leaflet hmj mu. Aku heran waktu itu, kenapa kau hanya memberikannya padaku, tapi kenalanku tidak?? Ah sudah, mungkin kebetulan saja tebakanmu benar. Tiba-tiba tanpa ku tanya kau langsung menjelaskan tentang organisasimu, menuliskan nama dan nomor hp mu di leaflet.
          Di rumah, ku tatap saja leaflet yang kau berikan padaku. Ku ketik nama dan no hp yang tertulis di situ ke dalam contact hp ku. Lalu ku hapus lagi. Tak penting, pikirku. Toh aku juga ga mau ikut-ikut organisasi apapun

No comments:

Post a Comment